Sabtu, 08 Maret 2014

DARI DUNIA LAIN

CINTA PERTAMA
karena aku belum tidur dan masih membaca buku hallo aku yang menjawabnya tiba-tiba terdenger jam ding ding kakekku yang sudah kukenal teng teng teng teng, eittak salah lagi karena suaranya yang khas tepat 11 kali klik lalu di tutup tadi pagi kudengar kakekmenghembuskan nafas terakhir kira-kira jam 11 malam aku kaget sekali.

Rabu, 08 Januari 2014

nabi nuh membuat bahtera

Cerita islami ini masih merupakan lanjutan dari kisah nabi nuh yang sebelumnya mengisahkan Perdebatan Nabi Nuh dengan kaumnya yang sesat. kali ini akan menceritakan tentang kisah nabi nuh membuat kapal raksasa, dan kaum yang mengingkari nabi nuh akan mendapat azab dari Allah SWT.
kisah nabi nuh membuat kapal
Nabi Nuh berada di tengah-tengah kaumnya selama sembilan ratus lima puluh tahun berdakwah menyampaikan risalah Tuhan, mengajak mereka meninggalkan penyembahan berhala dan kembali menyembang dan beribadah kepada Allah Yang Maha Kuasa memimpin mereka keluar dari jalan yang sesat dan gelap ke jalan yang benar dan terang, mengajar mereka hukum-hukum syariat dan agama yang diwahyukan oleh Allah kepadanya, mengangkat derajat manusia yang tertindah dan lemah ke derajat yang sesuai dengan fitrah dan qodratnya dan berusaha menghilangkan sifa-sifat sombong dan congkak yang melekat pada para pembesar kaumnya dan mendidikan kasih sayang, tolong menolong di antara sesama manusia. Akan tetap dalam waktu yang cukup lama itu. Nabi nuh tidak berhasil menyadarkan dan menarik kaumnya untuk mengikuti dan menerima dakwahnya, Beriman, bertauhid dan beribadah kepada Allah kecuali sekelompok kecil kaumnya, walaupun ia telah melakukan tugasnya dengan segala daya dan usahanya dan sekuat tenaganya dengan penuh kesabaran dan kesulitan menghadapi penghinaan, ejekan, cercaan dan makian dari kaumnya, karena ia mengharapkan akan datang masanya di mana kaumnya akan sadar diri dan datang mengakui kebenaran dakwahnya. Harapan Nabi Nuh as akan kesaran kaumnya makin hari makin berkurang. Ternyata sinar iman dan takwa tidak akan menembus ke dalam hati mereka yang telah tertutup rapat oleh ajaran dan bisikan iblis. Allah berfirman : “Sesungguhnya tidak akan seorang dari pada kaumnya mengikutimu dan beriman kecuali mereka telah mengikutimu dan beriman lebih dahulu, maka janganlah engkau bersedih hati karena apa yang telah mereka perbuatkan.”
Dengan penegasan firman Allah itu, lenyapkah sisa harapan nabi nuh as dari kaumnya dan habislah kesabarannya. Ia memohon kepada ALlah agar menurunkan azab-Nya di atas kaumnya yang berkepala batu seraya berseru; “Ya Allah! janganlah engkau biarkan seorang pun dari pada orang-orang kafir itu hidup dan tinggal di atas bumi ini. Mereka akan berusaha menyesatnya hamba-hamba-Mu, jika engkau biarkan mereka tinggal dan mereka tidak akan melahirkan dan menurunkan selain anak-anak yang berbuat maksiat dan anak-anak ytang kafir seperti mereka”
Doa nabi nuh as dikabulkan oleh Allah SWT dan permohonannya diluluskan dan tidak perlu lagi menghiraukan dan mempersoalkan kaumnya, karena mereka itu akan menerima hukuman Allah dengan mati tenggelam.

Kisah Nabi Nuh Membuat Kapal

Setelah menerima perintah Allah untuk membuat sebuah kapal, segeralah nabi nuh membuat kapal ia mengimpulkan para pengikutnya dan mulai mereka mengumpulkan bahan yang diperlukan untuk membuat kapal, kemudian dengan mengambil tempat di luar dan agak jauh dari kota dan keramaiannya mereka dengan rajin dan tekun bekerja siang dan malam menyelesaikan pembuatan kapal yang diperintahkan itu.
Walaupun nabi nuh as telah menjauhi kota dan masyarakatnya, agar dapat bekerja dengan tenan tanpa gangguan dalam pembuatan kapalnya namun ia tidak luput dari ejekan dan cemooohan kaumnya yang kebetulan atau segaja melewati tempat mereka membuat kapal itu. Mereka mengejek dan mengolok-olong dengan mengatakan: “Wahai nuh! sejak kapan engkau telah menjadi tukang kayu dan pembuata kapal? BUkanlah engkau seorang nabi dan rasul menurut pengakuanmu, kenapa sekarang menjadi seorang tukan kayu dan pembuat kapal. Dan kapal yang engkau buat itu di tempat yang jauh dari air ini adalah maksudmu untuk ditarik oleh kerbau ataukah mengharapkan angin yang akan menarik kapalmu ke laut?” Dan lain-lain kata ejekan yang diterima oleh Nabi Nuh as dengan sikap dingin dan tersenyum seraya menjawab : “Baiklah tunggu saja saatnya nanti, jika engkau sekarang mengejek dan mengolok-olok kami maka akan tibalah masanya kamu akan mengetahui untuk apa kapal yang kami siapkan ini. Tunggulah saatnya azab dan hukuman Allah menimpa atas diri kamu”.
Setelah menyelesaikan pembuatan kapal yang merupakan alat pengangkutan laut pertama di dunia, nabi nuh as menerima wahyu dari Allah : “Siap-siaplah engkau dengan kapalmu, bila tiba perintah-Ku dan terlihat tanda-tanda dari Ku maka segeralah angkuat bersamamu di dalam kapalmu dan kerabatmu dan bawalah dua pasang dari setiap makhluk hidup yang ada di atas bumi dan berlayarlah dengan izin-Ku.
Kemudian tercurahlah dari langit dan memancur dari bumi air yang deras dan dahsyat yang dalam sekejap mata telah menjadi banjir besar melanda seluruh kota dan menggenangi daratan yang rendah maupun yang tinggi sampai puncak bukit-bukit sehingga tiada tempat berlindung dari air bah yang dahsyat itu kecuali kapal nabi nuh as yang telah terisi penuh dengan para orang mukmin dan pasangan makhluk hidup yang diselamatkan oleh nabi Nuh as atas perintah Allah SWT.
Dengan iringan “bismillah” berlayarlah kapal Nabi Nuh as dengan lajunya menyusuri lautan air, menentang angin yang kadang kala lemah lembut kadang kala gans dan ribut. Di kanan kiri kapal terlihat orang-orang kafir bergelut melawan gelombang air yang menggunung dan berusaha menyelematkan diri dari cengkraman maut yang sudah sedia menerkam mereka di dalam lipatan gelombang-gelombang.

Kaum nabi nuh yang tidak mengikutinya mendapatkan azab Alloh SWT

Tak kala nabi nuh as berada di atas geladak kapal memperhatikan cuaca dan melihat-lihat orang-orang kafit dari kaumnya sedang bergelimpangan di atas permukaan air, tiba-tiba terlihatlah olehnya tubuh putera sulungnya yang bernama “kan’ aan” timbul tenggelam dipermainkan oleh gelombanganyang tidak menaruh belas kasihan kepada orang-orang yang sedang menerima hukuman allah itu. Pada saat itu, tanpa disadari, timbulah rasa cinta dan kasih sayang seoranmg ayah terhadap putera kandungnya yang berada dalam keadaan cemas menghadapi maut di telan gelombang.
Nabi nuh as secara sepontan, terdorong oleh suara hati kecilnya berteriak dengan sekuat suaranya memanggil puteranya : “wahai anakku, datanglah kemari dan gubungkan dirimu bersama keluargamu. Bertaubatlah engkau dan berimanlah kepada Allah agar engkau selamat dan terhindari dari dari bahaya maut yang engkau jalani hukuman Allah”. Kan’aan, putera nabi nuh yang tersesat dan terkena rayuan syaitan dan hasutan kaumnya  yang sombong dan keras kepala itu menolak degan keras ajakan dan panggilan ayahnya yang menyayanginya dengan kata-kata yang menentang : “biarkanlah aku dan pergilah, jauhilah aku, aku tidak sudi berlindung di atas geladak kapalmu, akan akan dapat menyelematkan diriku sendiri dan berlindung di atas bukit yang tidak akan dijangkau oleh air bai ini”
Nabi nuh as pun menjawab : “Percalah bahwa tempat satu-satunya yang dapat menyelematkan engkau ialah bergabung dengan kami di atas kapal ini. tidak akan ada yang dapat melepaskan diri dari hukuman Allah yang telah dilimpahkan ini kecuali orang0orang yang memperoleh rahmat dan keampuanan-Nya.
Setelah nabi nuh as mengucapkan kata-katanya, tenggelamlah kan’an disambar gelombang yang ganas dan lenyaplah ia dari pandangan mata ayahnya, tergelincirlah ke bawah lautan air mengikuti kawan-kawannya dan pembesar-pembesar kaumnya yang durhaka itu.
Nabi Nuh as hatinya bersedih dan berduka cita atas kematian puteranya dalam dalam keadaan kafir dan tidak beriman dan belum mengenal Allah. Beliau berkeluh kesah dan berseru kepada Allah : “Ya Tuhanku, sesungguhnya puteraku itu adalah darah dagingku dan adalah bagian dari keluargaku dan sesungguhnya janji-Mu adalah janji benar dan engkaulah maha hakim yang maha berkuasa”
Kepadanya Allah berfirman : “Wahai nuh, sesungguhnya dia puteramu itu tidaklah termasuk keluargamu, karena ia telah menyimpang dari ajaranmu, melanggar perintahmu, menolak dakwahmu dan mengikuti jejak orang-orang yang kafir dari pada kaummu. Coretlah namanya dari daftar keluargamu. Hanya mereka yang telah menerima dakwahmu, mengikuti jalanmu dan beriman kepada Ku dapat engkau masukkan dan golongkan ke dalam barisan keluargamu yang telah aku janjikan perlindungannya dan terjamin keselamatan jiwanya. Adapun orang-orang yang mengingkari risalahmu, mendustakan dakwahmu dan telah mengikuti hawa nafsunya dan tuntutan iblis, pastilah mereka akan binasa menjalani hubungan yang telah aku tentukan walau mereka berada dipuncak gunung. Maka janganlah engkau sesekali menanyakan tentang sesuatu yang engkau belum engkau ketahui. Aku ingatkan janganlah engkau sampai tergolong ke dalam golongan orang-orang yang bodoh”
Nabi nuh as pun tersadar, segera setelah menerima teguran dari Allah bahwa cinta kasih sayangnya kepada anaknya telah menjadikan ia lupa akan janji dan ancaman Allah terhadap orang-orang kafir termasuk puteranya sendiri. Ia sadar bahwa ia tersesar pada saat ia memanggil puteranya untuk menyelematkannya dari bencana banjir yang didorong oleh perasaan aluri darah yang menghubungkannya dengan puteranya padahal sepatutnya cinta dan taat kepada allah harus mendhului cinta kepada keluarga dan harta benda. Ia sangat menyesalah akan kelalaian dan kealpaannya itu dan menghadap kepada Allah memohon ampunan dan maghfirahnya dengan berseru : “Ya Tuhanku aku berlindung kepada-mu dari godaan syaitan yang terlaknat, ampunilah kelalaian dan kealpaanku sehingga aku menanyakan sesuat yang aku tidak mengetahuinya. Ya Tuhanku bila Engau tidak memberi ampunan dan maghfirah serta menurunkan rahmat bagiku, niscaya aku akan menjadi orang yang rugi”
Setelah air bah itu mencapai puncak keganansannya dan habis binaslah kaum nuh yang kafir dan zalim sesuai dengan kehendak dan hukum Allah, surutlah lautan air diserap bumi kemudian bertambatlah kapal nuh di atas bukit Judie dengan iringan perintah Allah kepada Nabi NUh As : “Turunlah wahai Nuh ke darat engkau dan para mukmin yang menyertaimu dengan selamat dilimpahi barakah dan inayah dari sisi-Ku bagimu dan bagi umat yang menyertaimu”
Di dalam al quran diceritakan kisah nabi Nuh dalam surat Nuh ayat 1 sampai 28,  juga dalam surat hud ayat 27 – 48 yang mengisahkan dialog nabi nuh dengan kaumnya dan perintah nabi nuh membuat kapal serta keadaan banjir yang menimpa di atas mereka.
hal yang dapat kita ambil hikmah dari kisah nabi nuh adalah hubungan antara manusia yang terjalin karena ikatan persamaan kepercayaan atau persamaan aqidah dan pendirian adalah lebih erat dan lebih berkesan dari pada hubungan yang terjalin karena ikatan darah atau kelahiran. Kan’aan yang walaupun adalah anak kandung Nabi Nuh as, oleh ALlah SWT dikeluarkan dari bilangan keluarga nabi Nuh karena menganut kepercayaan dan agama berlainan dengan apa yang dianut dan didakhawahkan oleh nabi nuh ayahnya sendiri, bahkan ia berada di pihak yang memusuhi dan menentangnya.

nabi idris a.s

Suatu ketika Nabi Idris a.s telah dikunjungi oleh Malaikat Izrail dan bertanya Nabi Idris a.s katanya: "Hai malaikat Izrail, engkau datang ini untuk mencabut nyawa atau untuk menziarah?." Kata Malaikat Izrail aku datang untuk menziarah dengan izin Allah. Kata Nabi Idris kepada Malaikat Izrail: "Hai Malaikat Izrail, saya ada keperluan dan kepentingan kepadamu" Kata Malaikat Izrail "Kepentingan apa itu?" Jawab Nabi Idris "Kepentingan denganmu iaitu supaya engkau mencabut nyawaku dan kemudian Allah menghidupkan kembali sehingga aku dapat beribadah kepada Allah setelah aku merasakan sakaratulmaut". Kata Malaikat Izrail sesungguhnya aku tidak akan mencabut nyawa seseorang melainkan mendapat izin Allah. Maka Allah memberi wahyu kepada kepada Malaikat Izrail agar dia mencabut nyawa Nabi Idris, maka seketika itu Malaikat Izrail mencabut nyawa Nabi Idris a.s. Maka Malaikat Izrail menangis atas kematian Nabi Idris sambil memohon kepada Allah agar Allah menghidupkan kembali Nabi Idris a.s.

Kemudian Allah mengabulkan permohonan Malaikat Izrail, maka Nabi Idris hidup kembali. Malaikat Izrail bertanya kepada Nabi Idris as. "Hai saudaraku, bagaimana rasanya sakaratulmaut itu?. Kata Nabi Idris a.s "Sesungguhnya rasa sakaratulmaut itu saya umpamakan binatang yang hidup itu dilapah kulitnya (dibuang kulitnya semasa hidup-hidup) dan begitulah rasanya sakaratulmaut bahkan lebih seribu kali sakit."

Kata Malaikat Maut: "Secara halus dan berhati-hati aku mencabut nyawa yang seperti itu selama-lamanya." Kemudian Nabi Idris a.s berkata lagi pada Malaikat Maut: "Hai Malaikat Maut, saya ada keinginan lagi dengan engkau iaitu saya ingin melihat Neraka Jahanam sehingga saya boleh beribadah kepada Allah dengan bersungguh-sungguh setelah melihat belenggu, rantai-rantai dan kala jengking yang menyengat orang-orang yang ada di Neraka Jahanam." Kata Malaikat Maut "Bagaimana saya boleh pergi ke Neraka Jahanam tanpa izin Allah".

Mala Allah memberi wahyu kepada Malaikat Maut dengan firman: "Pergilah engkau ke Neraka Jahanam bersama-sama Nabi Idris a.s". Malaikat Maut pun pergi ke Neraka Jahanam bersama-sama Nabi Idris kemudian Idris melihat segala macam seksaan yang diciptakan Allah untuk musuh-musuhNya yang berupa belenggu, rantai-rantai daripada neraka dan kala jengking serta ular dengan api-api yang menyala dan kayu zakum dan air yang sangat panas untuk diminum oleh ahli neraka tersebut. Setelah kembali Nabi Idris berkata lagi kepada Malaikat Maut. "Hai Malaikat Maut, saya ada keinginan lagi dengamu iaitu saya ingin melihat syurga sehingga saya boleh tambah meningkatkan amal ibadah," maka Malaikat Maut berkata "Bagaimana boleh saya bersamamu ke dalam syurga tanpa izin Allah." Maka Allah memberi izin pada Malaikat Maut untuk pergi berdua dan berhenti dekat pintu syurga.

Maka Nabi Idris melihat di dalamnya nampak bermacam-macam nikmat dan istana besar lagi indah dan beberapa anugerah yang berharga, juga tumbuh-tumbuhan serta buah-buahan yang beraneka warna dan rasanya berbeza-beza. Nabi Idris berkata "Hai saudaraku, saya telah merasakan sakitnya sakaratulmaut, saya telah melihat Neraka Jahanam yang didalamnya bermacam-macam rupa seksaan dan azab neraka maka mohonlah engkau kepada Allah agar Allah mengizinkan saya untuk masuk syurga dan minum airnya agar hilang rasa sakitnya sakaratulmaut di tenggkorakku ini dan juga terhindar daripada seksaan Neraka Jahanam.

Maka Malaikat Izrail minta izin kepada Allah lalu mengizinkannya, kemudian masuklah meraka berdua ke alam syurga lalu keluar. Kemudian Nabi Idris masuk lagi ke dalam syurga dan meletakkan seliparnya di bawah pokok kayu di dalam syurga. Maka Nabi Idris berkata kepada Malaikat Izrail "Hai Malaikat Maut, selipar saya tertinggal didalam syurga di bawah pokok kayu, maka kembalikanlah saya ke dalam syurga," maka Nabi Idris masuk ke syurga dan tidak mahu keluar lagi dari syurga. Maka berteriaklah Malaikat Izrail memanggil Nabi Idris agar keluar dari syurga. "Hai Idris, keluarlah engkau dari syurga." Maka Nabi Idris pun tidak mahu keluar Allah s.w.t telah berfirman "Tiap-tiap orang mesti merasakan sakaratul maut, sedang saya sudah merasakan sakaratulmaut. Dan Allah s.w.t berfirman lagi maksudnya: "Tidak ada diantara kamu sekelian kecuali mereka itu memasuki (neraka/syurga) sedang aku pernah memasuki neraka dan Allah pun juga berfirman lagi maksudnya: "Dan tidaklah mereka itu dikeluarkannya". (keluar daripada syurga).

"Siapakah yang mengeluarkan saya dari syurga" sedangkan Allah telah memberi wahyu kepada malaikat Maut. "Tinggalkanlah dia (Nabi Idris) sesungguhnya Aku telah memutuskan dia di zaman azali dahulu bahawa sesungguhnya dia (Nabi Idris) tergolong ahli dan penghuni syurga."


Dan Allah telah berfirman kepada rasul-rasulNya tentang kisah Nabi Idris dalam firmanNya yang bermaksud. "Dan ingatlah olehmu cerita-cerita dalam kitab Nabi Idris a.s dan seterusnya."

adam a.s

Setelah Allah SWT. menciptakan  bumi dengan gunung-gunungnya, laut-lautannya dan tumbuh - tumbuhannya, menciptakan langit dengan mataharinya, bulan dan bintang-bintangnya yang bergemerlapan menciptakan malaikat-malaikatnya ialah sejenis makhluk halus yang diciptakan untuk beribadah menjadi perantara antara Zat Yang Maha Kuasa dengan hamba-hamba terutama para rasul dan nabinya maka tibalah kehendak Allah s.w.t. untuk menciptakan sejenis makhluk lain yang akan menghuni dan mengisi bumi memeliharanya menikmati tumbuh-tumbuhannya,mengelola kekayaan yang terpendam di dalamnya dan berkembang biak turun-temurun waris-mewarisi sepanjang masa yang telah ditakdirkan baginya.

Kekhawatiran Para Malaikat.


Para malaikat ketika diberitahukan oleh Allah s.w.t. akan kehendak-Nya menciptakan makhluk lain itu, mereka khuatir kalau-kalau kehendak Allah menciptakan makhluk yang lain itu,disebabkan kecuaian atau kelalaian mereka dalam ibadah dan menjalankan tugas atau karena pelanggaran yang mereka lakukan tanpa disadari. Berkata mereka kepada Allah s.w.t.: "Wahai Tuhan kami! Buat apa Tuhan menciptakan makhluk lain selain kami,padahal kami selalu bertasbih, bertahmid, melakukan ibadah dan mengagungkan nama-Mu tanpa henti-hentinya,sedang makhluk yang Tuhan akan ciptakan dan turunkan ke bumi itu,nescaya akan bertengkar satu dengan lain,akan saling bunuh-membunuh berebutan menguasai kekayaan alam yang terlihat diatasnya dan terpendam di dalamnya,sehingga akan terjadilah kerusakan dan kehancuran di atas bumi yang Tuhan ciptakan itu."

Allah berfirman, menghilangkan kekhuatiran para malaikat itu:
"Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui dan Aku sendirilah yang mengetahui hikmat penguasaan Bani Adam atas bumi-Ku.Bila Aku telah menciptakannya dan meniupkan roh kepada nya,bersujudlah kamu di hadapan makhluk baru itu sebagai penghormatan dan bukan sebagai sujud ibadah,karena Allah s.w.t. melarang hamba-Nya beribadah kepada sesama makhluk-Nya."
Kemudian diciptakanlah Adam oleh Allah s.w.t.dari segumpal tanah liat,kering dan lumpur hitam yang berbentuk.Setelah disempurnakan bentuknya ditiupkanlah roh ciptaan Tuhan ke dalamnya dan berdirilah ia tegak menjadi manusia yang sempurna

.

Iblis Membangkang.


Iblis membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah seperti para malaikat yang lain,yang segera bersujud di hadapan Adam sebagai penghormatan bagi makhluk Allah yang akan diberi amanat menguasai bumi dengan segala apa yang hidup dan tumbuh di atasnya serta yang terpendam di dalamnya.Iblis merasa dirinya lebih mulia,lebih utama dan lebih agung dari Adam,karena ia diciptakan dari unsur api,sedang Adam dari tanah dan lumpur.Kebanggaannya dengan asal usulnya menjadikan ia sombong dan merasa rendah untuk bersujud menghormati Adam seperti para malaikat yang lain,walaupun diperintah oleh Allah.

Tuhan bertanya kepada Iblis:"Apakah yang mencegahmu sujud menghormati sesuatu yang telah Aku ciptakan dengan tangan-Ku?"
Iblis menjawab:"Aku adalah lebih mulia dan lebih unggul dari dia.Engkau ciptakan aku dari api dan menciptakannya dari lumpur."
Karena kesombongan,kecongkakan dan pembangkangannya melakukan sujud yang diperintahkan,maka Allah menghukum Iblis dengan mengusir dari syurga dan mengeluarkannya dari barisan malaikat dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat pd.dirinya hingga hari kiamat.Di samping itu ia dinyatakan sebagai penghuni neraka.

Iblis dengan sombongnya menerima dengan baik hukuman Tuhan itu dan ia hanya mohon agar kepadanya diberi kesempatan untuk hidup kekal hingga hari kebangkitan kembali di hari kiamat.Allah meluluskan permohonannya dan ditangguhkanlah ia sampai hari kebangkitan,tidak berterima kasih dan bersyukur atas pemberian jaminan itu,bahkan sebaliknya ia mengancam akan menyesatkan Adam,sebagai sebab terusirnya dia dari syurga dan dikeluarkannya dari barisan malaikat,dan akan mendatangi anak-anak keturunannya dari segala sudut untuk memujuk mereka meninggalkan jalan yang lurus dan bersamanya menempuh jalan yang sesat,mengajak mereka melakukan maksiat dan hal-hal yang terlarang,menggoda mereka supaya melalaikan perintah-perintah agama dan mempengaruhi mereka agar tidak bersyukur dan beramal soleh.

Kemudian Allah berfirman kepada Iblis yang terkutuk itu:
"Pergilah engkau bersama pengikut-pengikutmu yang semuanya akan menjadi isi neraka Jahanam dan bahan bakar neraka.Engkau tidak akan berdaya menyesatkan hamba-hamba-Ku yang telah beriman kepada Ku dengan sepenuh hatinya dan memiliki aqidah yang mantap yang tidak akan tergoyah oleh rayuanmu walaupun engkau menggunakan segala kepandaianmu menghasut dan memfitnah."


Pengetahuan Adam Tentang Nama-Nama Benda.


Allah hendak menghilangkan anggapan rendah para malaikat terhadap Adam dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmat-Nya menunjuk Adam sebagai penguasa bumi,maka diajarkanlah kepada Adam nama-nama benda yang berada di alam semesta,kemudian diperagakanlah benda-benda itu di depan para malaikat seraya:"Cubalah sebutkan bagi-Ku nama benda-benda itu,jika kamu benar merasa lebih mengetahui dan lebih mengerti dari Adam."
Para malaikat tidak berdaya memenuhi tentangan Allah untuk menyebut nama-nama benda yang berada di depan mereka.Mereka mengakui ketidak-sanggupan mereka dengan berkata:"Maha Agung Engkau! Sesungguhnya kami tidak memiliki pengetahuan tentang sesuatu kecuali apa yang Tuhan ajakan kepada kami.Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana."

Adam lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama itu kepada para malaikat dan setelah diberitahukan oleh Adam,berfirmanlah Allah kepada mereka:"Bukankah Aku telah katakan padamu bahawa Aku mengetahui rahsia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan."

Adam Menghuni Syurga.


Adam diberi tempat oleh Allah di syurga dan baginya diciptakanlah Hawa untuk mendampinginya dan menjadi teman hidupnya,menghilangkan rasa kesepiannya dan melengkapi keperluan fitrahnya untuk mengembangkan keturunan. Menurut cerita para ulamat Hawa diciptakan oleh Allah dari salah satu tulang rusuk Adam yang disebelah kiri diwaktu ia masih tidur sehingga ketika ia terjaga,ia melihat Hawa sudah berada di sampingnya.ia ditanya oleh malaikat:"Wahai Adam! Apa dan siapakah makhluk yang berada di sampingmu itu?"

Berkatalah Adam:"Seorang perempuan."Sesuai dengan fitrah yang telah diilhamkan oleh Allah kepadanya."Siapa namanya?"tanya malaikat lagi."Hawa",jawab Adam."Untuk apa Tuhan menciptakan makhluk ini?",tanya malaikat lagi.
Adam menjawab:"Untuk mendampingiku,memberi kebahagian bagiku dan mengisi keperluan hidupku sesuai dengan kehendak Allah."

Allah berpesan kepada Adam:"Tinggallah engkau bersama isterimu di syurga,rasakanlah kenikmatan yang berlimpah-limpah didalamnya,rasailah dan makanlah buah-buahan yang lazat yang terdapat di dalamnya sepuas hatimu dan sekehendak nasfumu.Kamu tidak akan mengalami atau merasa lapar,dahaga ataupun letih selama kamu berada di dalamnya.Akan tetapi Aku ingatkan janganlah makan buah dari pohon ini yang akan menyebabkan kamu celaka dan termasuk orang-orang yang zalim.Ketahuilah bahawa Iblis itu adalah musuhmu dan musuh isterimu,ia akan berusaha membujuk kamu dan menyeret kamu keluar dari syurga sehingga hilanglah kebahagiaan yang kamu sedang nikmat ini."

Iblis Mulai Beraksi.


Sesuai dengan ancaman yang diucapkan ketika diusir oleh allah dari Syurga akibat pembangkangannya dan terdorong pula oleh rasa iri hati dan dengki terhadap Adam yang menjadi sebab sampai ia terkutuk dan terlaknat selama-lamanya tersingkir dari singgahsana kebesarannya.Iblis mulai menunjukkan rancangan penyesatannya kepada Adam dan Hawa yang sedang hidup berdua di syurga yang tenteram, damai dan bahagia.

Ia menyatakan kepada mereka bahawa ia adalah kawan mereka dan ingin memberi nasihat dan petunjuk untuk kebaikan dan mengekalkan kebahagiaan mereka.Segala cara dan kata-kata halus digunakan oleh Iblis untuk mendapatkan kepercayaan Adam dan Hawa bahawa ia betul-betul jujur dalam nasihat dan petunjuknya kepada mereka.Ia membisikan kepada mereka bahwa.larangan Tuhan kepada mereka memakan buah-buah yang ditunjuk itu adalah karena dengan memakan buah itu mereka akan menjelma menjadi malaikat dan akan hidup kekal.Diulang-ulangilah bujukannya dengan menunjukkan akan harumnya bau pohon yang dilarang indah bentuk buahnya dan lazat rasanya.Sehingga pada akhirnya termakanlah bujukan yang halus itu oleh Adam dan Hawa dan dilanggarlah larangan Tuhan.

Allah mencela perbuatan mereka itu dan berfirman yang bermaksud: "Tidakkah Aku mencegah kamu mendekati pohon itu dan memakan dari buahnya dan tidakkah Aku telah ingatkan kamu bahawa syaitan itu adalah musuhmu yang nyata."
Adam dan Hawa mendengar firman Allah itu sedarlah ia bahawa mereka telah terlanggar perintah Allah dan bahawa mereka telah melakukan suatu kesalahan dan dosa besar.Seraya menyesal berkatalah mereka:"Wahai Tuhan kami! Kami telah menganiaya diri kami sendiri dan telah melanggar perintah-Mu karena terkena bujukan Iblis.Ampunilah dosa kami karena nescaya kami akan tergolong orang-orang yang rugi bila Engkau tidak mengampuni dan mengasihi kami."

Senin, 16 Desember 2013

yastrib menjadi madinatun nabawi

setelah mengarungi padang pasir  yang begitu luas dan panas mendaki gunung dan menuruni jurang akhirnya pada hari senen tanggal 8 rabiul awal tahun 1 hijriah ti balah nabi muhamad saw di coba sebuah tempat kira-kira10 KMjauhnya dari yastrib selama 4 hari nabi beristirahat nabi mendirikan sebuah masjid yaitu masjid quba inilah masjid yang pertama kali didirikan dalam sejarah islam.
    paada hari jumat tanggal12 rabiul awal tahun1 hijriah bertepatan denggan tanggal 24 september tahun 622 masehi nabi abu bakar dan ali bin abi tholib memasuki kota yastrib dengan ma
endapat sambutan yang penuh penghormatan dan penuh kerinduan atas penghargaan yang lama dari semua masyarakat islam di yastrib pada hari itu juga nabi mengadakan sholat jumat yang pertama kali dalam sejarah islam dan beliau berkhotbah di hadapan kaum uslimin muhajirin dan ansor sejak ini yastrib berubah namanya menjadi madinatun nabi artinya kota nabi selanjutnya disebut madinah.

      setelah nabi saw.menetap di madinah,barulah beliau mempunyai rencana mengatur sia bangsat dan membentuk masyarakat islam yang bebas dari ancaman dan tekanan.

Jumat, 13 Desember 2013

PERJANJIAN PERDAMAIAN PADA KAUM YAHUDI

DEMIKIAN PERJANJIAN POLITIK YANG DI BUAT OLEH NABI MUHAMMAD SAW SEJAK 13 ABAD YANG SILAM YANG TERNYATA MEMBERIKAN KEBEBASAN KEPADA AGAMA LAIN ATAS SEGALANYA WALAU PUN NABI SAW PADA WAKTU ITU BISA MEMBERIKAN INTIMIDASIO PADA MEREKA JUGA SAAT ITU MERUPAKAN KESEMPATAN YANG BAIK TETAPI BUKAN LAH MERUPAKAN SIFAT NABI SAW SEBAGAI PEMIMPIN YANG BERBUDI BAIK KEPADA SEMUA UMAT MANUSIA.

Rabu, 11 Desember 2013

MELETAKAN DASAR DASAR POLITIK EKONOMI DAN SOSIAL UNTUK MASNYARAKAT ISLAM

     SESUDAH NABI DAN PARA SAHABAT MEWUJUDKAN sebagai tampat kaum muslimin di kota madinah dengan melangkapkan tata cara yang ada maka tibalah waktunya nabi saw. memberi dasar kepada kaum muslimin atas aturan aturan yang ada dalam agama islam baik da dalam politik ekonomi sosial maupun yang lain lainya hal itu di kenalkan dalam periode perkembangan islam di madinah ini telah mengandung wahyu perintah untuk ber zakat berpuasa dan hukum hukum yang berlainan dengan pelanggaran larangan juga jinayat DLL pokoknya ayat ayat yang di turunkan dalam periode madinah ini sebagian besar terutama yang bersangkutan dengan pembinaan hukum islam yang di tetapkan dasar dasar politik DLL.